Sabtu, 03 Desember 2011

9F Spensa 2009/2010


masa-masa terindah d dlm hdupku yg prnh ada, "9f" i miss our friendship friends, pokokne TOP dah ni kelas (y).di foto ni ada aku, adit, teguh, bbu, bayu, ananta, angga, dicky, wegen, sama ledy
pngn bgt rasany balik ke masa2 smp :( , masa yg seru abis,,
masa2 dmna kita ngadain pagelaran, susahgampang sedihseneng, ketawakesel, n smuany adadah dsini. perjuanganny tu looo manteb bgt, smpe nangis2 demi bgusny pagelaran (y)
klo udh ngeliat ni tangga, psti bwaanny kangen melulu sma 9f :'( dsini dlu kita nyanyi breng, bcnda breng, senengsedih breng, n bnyk deh lgi yg gak bsa dlupain :D

to be continued.....

Jumat, 02 Desember 2011

The Day to Remember

the first time since junior high school, I met with beautiful girls. he's good and smart. first, I saw it with my friend who was in a place. At that point, I looked into her eyes and said, "Woow, she's beautiful" words that only I keep in my heart, because I did not know him. The girls and I will ask my friend. and he was told and I know it.
I do not think, that in the eleventh grade, I was classmates with her, although when first enter the class I did not know her, but I've fallen in love at first sight. I, too, through step by step introduction. starting from the introduction in the classroom until the introduction through the blackberry messenger. precisely in early September 2011, I started doing "pedekate" with him. I was asked by friends what things he likes. some say she likes with Korean artist and Disney World. after doing "pedekate" I felt, "why did she not feel with me?".

"to be continued......"

Sabtu, 20 Februari 2010

OBAMA dan TUKANG BECAK

Paimin memarkir becaknya di samping becak Pakde Kamto.Dia masuk ke warung nasi. Nampak Pakde Kamto, kakek berusia 70 tahun, sedang duduk disana sambil menghisap rokok klobot kegemaran beliau. Paimin pun duduk mendekati Pakde Kamto. “Sudah lama Pakde? “ kata Paimin sembari dia memesan kopi ke pemilik warung.“Lumayan lama, Min…”.“Tadi saya dapet penumpang bule lho Pakde… Lumayan mbayarnya agak banyak…, jadi Pakde pesen makan apa aja biar saya yang traktir…”“Halah ra usah ,Min..simpen aja, aku masih ada uang, nanti saja kalo aku butuh juga utang ke kamu hehehe..” Pakde Kamto terkekeh memerkan gusinya yang sudah tak bergigi itu. Kakek-kakek itu kembali berkata“..ngomong-ngomong soal bule, aku jadi inget waktu aku muda dulu ketika aku masih narik becak di daerah Menteng, Min…, tahun tujuhpuluhan dulu, aku punya langganan bule, seorang ibu2, dan anaknya…” Pakde Kamto berhenti sejenak menghisap rokoknya lalu berkata lagi, “Tiap pagi aku mengantarkan mereka ke sekolah anaknya itu, Cuma sekarang aku jadi mulai mikir..”“Mikir apa to Pakde? “sahut Paimin sambil menyeruput kopinya“Lha iya, kok sekarang foto bule itu sama anaknya yang kulitnya hitam itu, sering muncul di televisi, itu lho yang jadi presiden Amerika, Barak obama…”“Hah ! gleg..guhuk huk..huk..” Paimin tebatuk-batuk tersedak kopinya“minumnya pelan-pelan Min, .. “ Pakdhe Kamto menepuk-nepuk punggung Paimin. Setelah batuknya reda Paimin menatap takjub ke arah Pakde Kamto. Dengan rasa ingin tahu yang memuncak dia bertanya“ trus…Bagaimana Pakdhe bisa ingat wajah mereka? kan hal itu sudah puluhan tahun yang lalu? ““Lha yo jelas ingat, kan aku jarang dapat penumpang bule, lagi pula aku kan sudah bilang mereka itu langgananku tiap pagi, dan mereka juga pasti ingat sama aku. Ibunya si Barry itu juga sering minta diantarkan ke pasar. Kami sering ngobrol-ngobrol sepanjang perjalanan, orangnya ramah. ....”“Wah, kalau begitu coba aja Pakde hubungi mereka, telpon atau kirim surat…”“Buat apa. Min, malu to yoo…”“Lho Pakde ini gimana, kan itu bisa merubah nasibnya Pakde. Masak sampai kakek-kakek masih mbecak. Lagipula semakin banyak si Obama itu diingatkan saat dia di Indonesia maka nanti dia akan membantu Bangsa kita ini Pakdhe..” ujar Paimin bersemangat sampai otot lehernya keluar.“Membantu bagaimana. Diingatkan Gimana, ngawur kamu itu..Lha wong si Barry itu dulu sering di olok-olok sama temen2nya.. Londo ireng..londo ireng…. gitu. Dia juga pernah diceburin beramai-ramai ke rawa-rawa. Liat aja fotonya di koran-koran waktu sama-sama temen sekelas, disitu kan nampak dia jauh dari gurunya. Aku malah khawatir si Barry itu sakit hati. Kalau diingatkan malah nanti Indonesia di Bom Atom gimana.”“Ah, Pakde Kamto ini terlalu khawatir. Pokoknya Pakde harus menghubungi si Obama. Masalahnya kapan lagi kita bisa menyumbang bagi kemajuan bangsa Indonesia”“Ya aku sih manut aja Min, trus ngirim suratnya piye?”“ Aku punya kenalan Mahasiswa. namanya Samuwel. Dia sering cerita kalau sekarang bisa ngirim surat lewat komputer…Kita minta tolong dia saja Pakde…Sekarang aja yuk pakde, biasanya Samuwel ada di kostnya kalo malam begini…”“Yo wis ayo Min…” Mereka berdua akhirnya meninggalkan warung nasi dan beriringan menggenjot becaknya ke tempat kost sang Mahasiswa Samuwel… Hari-berganti hari, pagi menjadi siang..siang menjadi petang, petang menjadi malam..tak terasa sudah seminggu sejak Pakde Kamto dan Paimin mengirim email ke Obama. Mereka bertemu lagi di warung nasi yang sama .“Min…”“iya Pakdhe…” sahut Paimin acuh tak acuh“besok kalo anakmu lahir laki2 kamu harus kasih nama PRESIDEN…”“ah Pakde ini ada-ada saja…”“lho..iya penting lho. Nanti kalo anakmu sudah besar dan bermasyarakat trus kepilih jadi ketua RT, trus ada acara sambutan ketua RT…nanti MCnya akan ngomong gini : acara selanjutnya sambutan bapak ketua RT kita , waktu dan tempat saya persilahkan kepada bapak PRESIDEN…hehehe..” Pakde Kamto tertawa kerkekeh-kekeh memamerkan gusinya yang tak bergigi itu. Paimin hanya tersenyum mendengar ucapan orangtua yang dia anggap seperti ayahnya sendiri itu“Nama itu sebuah doa, contohnya namaku, Kamto..kalo ditulis dalam bahasa Inggris Come To, makanya hidupku berpindah-pindah,,trus namamu Paimin, kalo dalam bahasa Inggris ditulis… Pa.. I mean….” Tiba-tiba dari kejauhan seorang pemuda keriting berkacamata tebal nampak tergopoh-gopoh berlarian kearah mereka. sambil berteriak-teriak heboh “Paimin…!, Pakde…! ada balasan email dari OBAMAA…!!!”